Selasa, 31 Maret 2015

Great Architecture of Kathedral, Jakarta

Gereja Katedral, Jakarta
Jl. Katedral No.7B, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10710
(021) 3519186

Masih di hari yang sama saat saya mengunjungi Masjid Istiqlal. Saya menyebrang dari Masjid Istiqlal menuju Gereja Katedral. Saat saya memasuki pintu gerbang dan bertanya kepada satpam yang berjaga tentang jam buka di Gereja Katedral. Namun, satpam yang berjaga di sana pun kurang mengerti mengenai jam buka Gereja Katedral. Akhirnya saya memutuskan untuk masuk saja dan mencari tahu di dalam. Semua orang di sana memandang aneh kepada saya, mungkin karena saya berkerudung tapi saya masuk gereja. Tapi saya tetap masuk ke dalam dan bertanya kepada petugas bersih-bersih apakah saya boleh masuk. Menurut petugas bersih-bersih, semua orang boleh berkunjung ke Gereja Katedral meskipun bukan beragama Katholik. Petugas bersih-bersih itu pun memberitahu saya bahwa di lantai atas terdapat Museum Katedral yang menyimpan barang-barang peninggalan sejarah.


Museum Katedral 
Setelah sampai di lantai atas, ternyata museum baru saja dibuka dan saya orang pertama yang mengunjungi Museum katedral pada hari itu. Petugas museum memberikan saya brosur dan menjelaskan tentang Gereja Katedral. Gereja Katedral memiliki nama resmi yaitu Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga. Gedung ini diresmikan pada tahun 1901 dengan rancangan dari Pastor Antonius Djikmans. Sebelum saya masuk ke dalam museum, saya ditawari untuk membeli souvenir yang disediakan. 
Orgel Pipa Th 1900

Orgel Pipa buatan tahun 1900 oleh Carl G. Weigle dari Stuttgart merupakan produksi ke 240. Orgel ini terdiri dari 7 register dengan kurang lebih 700 pipa. Benda ini merupakan orgel mekanik dengan sistem "kegelslade". Pada awalnya Orgel ini berfungsi untuk dapat memproduksi udara yang dihasilkan melalui menarik turunkan tali. Namun, sejak tahun 1970-an, ditambahkan kompresor.

                                                           
Koleksi Lain Di Museum Katedral

Selain Orgel Pipa Th 1900, masih banyak koleksi lain yang menarik di Museum Katedral, mulai dari baju Pastor, hiasan-hiasan, kursi, podium, dan lain-lain.

 Interior Gereja Katedral

Desain Gereja Katedral mengusung konsep neo-gothic. Kebetulan saat saya ke sana sedang tidak ada acara sehingga saya bisa foto-foto dengan bebas. Hanya ada beberapa jemaat yang sedang berdoa dan dengan dengan ramah menyapa saya dan membanu menjelaskan tentang Gereja Katedral. Mereka mengatakan bahwa Gereja Katedral memang bersifat terbuka untuk agama apapun. Namun, tidak bisa sembarang waktu, ada waktu yang ditentukan untuk berkunjung kesana bagi agama lain yaitu setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat pada pukul 10.00-12.00 WIB. Karena selain yang dijadwalkan tersebut, biasanya ada acara misa di Gereja Katedral. Gereja Katedral merupakan salah satu gereja yang banyak digunakan oleh umatnya dalam melakukan pemberkatan pernikahan.

Jemaat yang sedang berdoa

Selama saya di Gereja Katedral saya selalu di dampingi oleh petugas museum. Beliau dengan ramah memberikan penjelasan dan membantu saya berfoto. 

Petugas Museum Katedral

Berikut pengalaman saya berkunjung ke Gereja Katedral. Meskipun awalnya terasa aneh, namun setelah sampai di dalam saya terkesan sekali dengan keramahan jemaat dan penjaganya. selain itu juga saya terkesan dengan arsitektur neo-gothic yang mengagumkan.


Keindahan Desain Masjid Istiqlal, Jakarta



Masjid Istiqlal
Jl. Taman Wijaya Kusuma, DKI Jakarta 10710
(021) 3483037
 
     
Hari Rabu, 18 Maret 2015 saya mengunjungi Masjid Istiqlal yang berlokasi di Taman Wijaya Kusuma , Jakarta Pusat. Transportasinya cukup mudah. Dengan menggunakan Transjakarta jurusan PGC-Harmoni, saya turun di Halte Juanda tepat di depan masjid Istiqlal. Tidak perlu transit jika dari Halte PGC. Saya masuk melalui gerbang sisi Tenggara-Selatan. Pintu gerbang ini berhadapan langsung dengan Halte Juanda. Selain pintu masuk tersebut, ada beberapa pintu masuk lain yaitu pintu masuk sebelah Utara yang berhadapan langsung dengan pintu As-Salam yang merupakan pintu khusus tamu VIP. Selain itu ada juga pintu yang berhadapan langsung dengan Gereja Katedral.Setelah masuk ke dalam masjid, saya sempat bingung untuk memulai dari mana, karena saat saya kesana masjid dalam kondisi sepi, bahkan untuk menitipkan sendal saja saya harus menunggu lama sampai ada yang sadar saya mau menitipkan sendal. Untungnya, saya bertemu bapak satpam yang bersedia menjelaskan lokasi-lokasi bagus untuk berfoto. Dengan modal kamera DSLR Sony A550 dan tanpa pengetahuan fotografi yang cukup, saya mulai berfoto ria di dalam masjid. Kebetulan saat itu saya sedang halangan, jadi tidak bisa shalat hanya bisa foto-foto saja. Saya cukup terkesan dengan arsitektur Masjid Istiqlal yang begitu megah. Menurut bapak satpam yang saya temui disana, arsitektur Masjid Istiqlal merupakan umat Non-Muslim. Wah, sungguh menggambarkan kerukunan umat beragama saat itu



Lorong Masjid Istiqlal

Gambar di atas merupakan salah satu lorong di Masjid Istiqlal. Lorong tersebut juga bisa digunakan untuk shalat. Namun jika sedang sepi seperti saat itu, banyak pengunjung yang menggunakan lorong tersebut untuk tidur-tiduran. Memang udara di lorong tersebut sangat sejuk bisa menimbulkan rasa kantuk. Namun tetap saja seharusnya tidak dipergunakan untuk tidur-tiduran seperti itu ya.


Kubah Masjid Istiqlal

Nah, yang ini adalah kubah Masjid istiqlal kalau dilihat dari dalam. sayang sekali gak bisa foto dari bawah persis karena saat itu sedang ada yang beribadah. Jadi sungkan kalau foto-foto di tengah orang yang sedang beribadah. 

Sejauh ini saya sangat terkesan dengan arsitektur di Masjid Istqlal, Jakarta. Suatu hari, saya harus kesana lagi untuk beribadah. Aamiin