Minggu, 17 Januari 2016

Trip To Semarang (Part 1)

Undangan pernikahan di luar kota memang salah satu alasan buat liburan. Waktu itu saya dapat undanagn pernikahan teman saya di Semarang dan saya berpikir mungkin ini dapat saya jadikan liburan juga. Saya berangkat hari jumat malam dengan bus New Shantika dengan tarif Rp150.000. Saya berangkat bersama teman saya dari terminal rawa mangun. Busnya cukup nyaman dengan fasilitas AC, selimut, kamar mandi dalam, dan makan malam. Jadwal keberangkatannya memang tidak sesuai jadwal. Tapi, keberangkatan yang terlambat menyelamatkan teman saya karena dia baru sampai di terminal setengah jam lebih dari jadwal keberangkatan seharusnya dan bus baru berangkat 1 jam dari jadwal keberangkatan seharusnya. Kami menghabiskan waktu 7-8 jam perjalanan. 
Saya dan teman saya turun di daerah Krapyak, dengan Ayam Suharti dan di jemput teman saya yang tinggal di sana. Akhirnya kami beristirahat di rumahnya dan bersiap-siang untuk ke acra pernikahan teman saya. 
Wisata kami di Semarang di mulai setelah menghadiri acara pernikahan. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Klenteng Sam Poo Kong. 

Menurut sejarah yang saya dengar saat saya kesana, Klenteng Sam Poo Kong merupakan tempat persinggahan pertama Laksamana China bernama Zheng Ho. Untuk sejarah lebih lanjutnya, di Klenteng Sam Poo Kong ini menyediakan pemutaran film sejarah bagaimana perjalanan Laksamana Zheng Ho. 




Setelah puas mengelilingi Klenteng Sam Poo Kong, kami pun merasa lapar dan memutuskan untuk mencari makan malam. Keputusan pun jatuh kepada daerah Pecinan. Daerah ini memang ramai dengan stand - stand makanan. Tidak hanya makanan khas China, namun juga terdapat beberapa makanan modern lainnya. 


Karena ramainya pengunjung di kawasan Pecinan, kami memutuskan untuk mencari makan di tempat lain. Padahal saat itu saya dan salah seorang teman saya sedang menunggu antrian untuk membeli ayam geprek. Tapi antriannya memang sangat panjang. sehingga kami memutuskan untuk mencoba kuliner di tempat lain.
Akhirnya kami sampai di kawasan simpang lima. Kami memutuskan untuk mencicipi Tahu Gimbal khas Semarang. Rasanya lumayan enak. Namun bagi yang memiliki alergi seafood terutama udang harus berhati-hati karena terdapat udang di Tahu Gimbal ini. 


Belum puas berjalan-jalan malam di Semarang, kami memutuskan untuk ke Lawang Sewu. Lawang Sewu merupakan salah satu icon Semarang yang sangat terkenal akan hal-hal mistis. Kami memang ingin ke Lawang Sewu pada malam hari karena salah seorang teman saya ingin mencoba mendapatkan mendapatkan foto penampakan. ternyata keinginan temen saya tersebut berhasil. Entah hanya bayangan biasa atau memang benar-benar penampakan foto yang ter



 




Lelah mengelilingi kota Semarang di malah hari, kami memutuskan untuk pulang dan beristirahat di rumah teman saya. Namun, wisata kami belum berakhir dan masih berlanjut besok harinya. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar